Minggu, 13 Oktober 2024

Kegiatan Pelatihan Penulisan Puisi di Pir Trans Sosa II

Rumah Belajar Brondolan baru saja melaksanakan kegiatan pelatihan penulisan puisi yang berlangsung meriah dan penuh semangat. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai kalangan, yang semuanya memiliki minat yang tinggi dalam dunia sastra. Pelatihan ini dipandu oleh dua narasumber yang berpengalaman, yaitu Bapak Erka Karo-Karo dan Ibu Ajizah, yang berhasil menciptakan suasana belajar yang inspiratif.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Benri Pakpahan, ketua komunitas Rumah Belajar Brondolan. Dalam sambutannya, Benri menyampaikan pentingnya kegiatan semacam ini untuk meningkatkan kemampuan menulis dan mengekspresikan diri melalui puisi. “Puisi adalah salah satu bentuk seni yang dapat menyampaikan perasaan dan pikiran dengan cara yang indah. Kami berharap kegiatan ini bisa menggali potensi kreatif setiap peserta,” ujarnya.

Selama sesi pelatihan, Bapak Erka Karo-Karo membagikan berbagai teknik menulis puisi, mulai dari pemilihan kata, penggunaan imaji, hingga cara menyampaikan emosi dalam setiap bait. Ibu Ajizah juga memberikan tips praktis tentang bagaimana menemukan inspirasi dari lingkungan sekitar dan pengalaman pribadi. Peserta tampak antusias mengikuti setiap penjelasan dan aktif bertanya untuk memperdalam pemahaman mereka.

Setelah mendapatkan teori dan teknik, peserta dibimbing untuk langsung menulis puisi. Sesi ini menjadi momen yang dinanti-nanti, di mana mereka dapat menuangkan ide dan perasaan mereka ke dalam kata-kata. Para peserta saling berbagi karya dan memberikan umpan balik, menciptakan suasana kolaboratif yang memperkaya pengalaman belajar.

“Melihat semangat dan kreativitas para peserta, saya merasa sangat terinspirasi. Setiap puisi yang mereka tulis adalah cerminan dari jiwa mereka,” ungkap Bapak Erka Karo-Karo ketika ditanya tentang pengalaman mengajar di acara tersebut.

Ketua Rumah Belajar Brondolan, Benri Pakpahan, menambahkan bahwa hasil karya dari seluruh peserta akan diterbitkan dalam bentuk buku. “Kami ingin memberikan apresiasi kepada setiap peserta dengan menjadikan karya mereka sebagai bagian dari publikasi. Ini adalah langkah untuk mendorong minat baca dan menulis di kalangan masyarakat,” katanya. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan menjadi dokumentasi perjalanan kreatif peserta.

Sebagai bentuk dukungan terhadap partisipasi peserta, setiap orang juga mendapatkan seminar kit yang berisi botol minum, buku catatan, alat tulis, dan informasi mengenai dunia puisi. Selain itu, mereka juga menerima uang transport untuk memudahkan perjalanan kembali ke rumah.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis puisi, tetapi juga memperkuat ikatan antar peserta. Dalam suasana yang akrab, mereka saling mendukung. dan memberikan motivasi satu sama lain. “Saya merasa lebih percaya diri setelah mengikuti pelatihan ini. Saya berharap bisa terus menulis dan mengembangkan kemampuan saya,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.


Dengan keberhasilan acara ini, Rumah Belajar Brondolan berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang. Mereka bertekad untuk menjadi wadah bagi para penulis pemula dan pecinta sastra agar dapat berkarya dan berkontribusi terhadap budaya literasi di daerah.

Minggu, 06 Oktober 2024

Pelatihan Membaca Nyaring di Rumah Belajar Brondolan

Rumah Belajar Brondolan baru saja melaksanakan pelatihan membaca nyaring di Pir Trans Sosa II. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 50 peserta, mulai dari anak-anak hingga remaja dan orang dewasa yang tinggal di wilayah Trans Pir.

Narasumber Wiwid Satriyo, M.Pd, dalam sesi pelatihan, menekankan betapa pentingnya literasi sejak dini. Ia menjelaskan bahwa melalui kegiatan membaca nyaring, semangat anak untuk membaca dapat tumbuh dan berkembang. "Membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, kita dapat membuka pintu pengetahuan dan memperluas wawasan kita," ungkapnya. Acara ini disambut baik oleh masyarakat setempat, yang sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam sesi testimoni, Ibu Nurbaity mengapresiasi acara ini dan menyatakan, "Saya sangat berterima kasih kepada Rumah Belajar Brondolan. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca anak-anak, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara kita." Ibu Irmayantii juga menambahkan, "Acara seperti ini sangat penting sebagai wadah untuk peningkatan kompetensi guru, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Trans Pir. Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut."

Pada sesi pembukaan, Ketua Komunitas Rumah Belajar Brondolan, Benri Pakpahan, menjelaskan bahwa Rumah Belajar Brondolan telah menerima bantuan pemerintah sebesar Rp 50.000.000, yang akan didistribusikan dalam tiga kegiatan di Rumah Belajar Brondolan. "Dengan dukungan ini, kami berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,".

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan budaya membaca yang lebih baik di kalangan masyarakat Trans Pir. "Mari kita jadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari. Setiap buku yang kita baca adalah pengalaman baru yang akan memperkaya hidup kita," ajak Wiwid. Dengan semangat ini, Rumah Belajar Brondolan bertekad untuk terus menjadi pusat edukasi yang inspiratif dan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan literasi. 


Terima kasih kepada Rumah Belajar Brondolan atas dedikasi dan upayanya dalam memajukan pendidikan di wilayah ini. Semoga kegiatan bermanfaat seperti ini dapat terus dilakukan dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.