Kamis, 28 Maret 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Guru Penggerak

 Berikut  adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan  dengan menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway

Facts (Peristiwa)

Pembukaan CGP Angkatan 10 Tahun 2024  resmi dimulai pada hari Jumat  tanggal 15 Maret 2024  pembukaan  oleh Kemendikbudristek dalam hal ini  Dirjen GTK Ibu Prof. Dr. Nunuk Syryani, M.Pd melalui platform zoom. Kegiatan ini diikuti oleh CGP Angkatan 10 dari seluruh Indonesia. Setelah pembukaan tersebut, kami mendapatkan penjelasan dari pelaksana kegiatan CGP yang berasal dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumatera Utara tentang rangkaian kegiatan yang akan kami jalani serta materi yang akan dimuat dalam LMS. adapun aktifitas kami dimulai dari  kegiatan modul 1.1 yang akan diikuti dengan forum diskusi bersama fasilitator dan pengajar praktik di ruang kolaborasi dengan teman-teman CGP dalam kelompok yang telah terbentuk. Selanjutnya, kami diundang untuk menghadiri kegiatan Lokakarya Orientasi. Selama kurang lebih dua minggu, kami belajar mandiri melalui LMS dengan merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD). Kami juga mengikuti ruang kolaborasi dengan fasilitator,Bapak Sukman dan didampingi oleh oleh tiga pengajar praktik yaitu Bapak Bidarlis Rangkuti, Bapak Purba Rambe dan Ibu Tukmaidah Dalimunthe di mana kami berbagi dan berdiskusi dengan teman-teman sejawat mengenai filosofi KHD dan penerapannya yang dimulai dari sendiridi. Selanjutnya, kami diminta untuk membuat karya berupa demonstrasi kontekstual. kami mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman modul 1.1. melalui platform Gmeet yang sudah tersedia pada aplikasi SIM PKB. Pada kegiatan itu, saya mendapatkan banyak beban karena jadwal kegiatan yang penuh di sekolah ditambah dengan kegiatan ZOOM revisi penulisan Buku dari Kemdikbud. Namunpun demikian saya tatap mendapatkan pengalaman baru, ilmu dan pengalaman dari fasilitator, pengajar praktik dan teman-teman CGP angkatan 10 Padang Lawas. Fasilitator memberikan pemahaman yang mendalam mengenai konsep Filosofi KHD dan penerapannya dalam konteks sosial budaya lokal.

Feeling (Perasaan)

yang saya rasakan selama menjalani pendidikan guru penggerak selama Dwi minggu  ini  ada perasaan terganggu, cemas, pasrah, senanggembira, lebih percaya diri karena dalam mengikuti pelatihan guru penggerak banyak tantangan dan pengalaman yang saya dapatkan, saya harus mengatur jadwal Zoom tiga kali dalam sehari, saya harus mengikuti  dua Zoom secara bersamaan, saya banyak belajar menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif, sebaliknya di sisi lain ada perasaan kuatir dikarenakan dalam mengikuti pelatihan guru penggerak ini waktunya sangat lama, cemas jika tidak bisa menyelesaikan  tugas-tugas dan melakakun semua tanggung jawab yang diberikan ditambah darah saya Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas sering pemadaman listrik dan jaringan yang kurang bagus, sehingga harus mengerjakannya di tempat yang jaringan mendukung. Terkadang, saya menjadi pasrah menjalani semuanya secara bersamaan, tapi karena ada dukungan dari rekan cgp, fasilitator, pengajar praktik saya menjadi percaya diri bahwa semua itu bisa saya lalui. Semoga saya tetap bisa menjaga hati agar selalu gembira selama mengikuti kegiatan ini. karena obat yang paling mujarab adalah hari yang gembira.

Findings (Pembelajaran)

Pelajaran yang saya dapatkan dalam proses ini adalah memaknai  dan mengimplementasikan filosofi pemikiran KHD yaitu bagaimana Menuntun peserta didik sesuai Kodrat alam dan Kodrat Zaman supaya peserta didik  mencapai kebahagiaan dan keselamatan dalam hidupnya dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. Adapun beberapa hal yang saya pahami pada dari diri saya setelah proses pembelajaran ini adalah bahwa saya menjadi tertarik untuk bisa menjalani PGP dan mulai menerapkan dalam diri sendiri sekaligus mengimbaskan kepada sekitar saya. Dari pembelajaran ini saya menemukan hal-hal baru, yang sebelumnya  kurang saya pahami tentang filosofis ki hajar dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru bagaimana karakteristik lokal ikut serta menanamkan budi pekerti seorang anak, serta mendikte saya agar menjadi pamong dalam pembelajran.

Future (Penerapan)

Adapaun yang sudah Saya terapkan setelah mengikuti kegitan guru penggerak selama dua minggu ini adalah dengan memulai dari lingkungan sekitar. dimana sayaa menularkan Filosofi Pemikiran KHD kepada rekan kerja, menyisipkan pemikiran KHD ketika melaksanakan Apel pagi di Sekolah serta  proses pembelajaran  dikelas. 

Sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, saya menyampaikan amanat apel pagi kepada guru tentang penerapan Menuntun Filosofi KHD pada kegiatan pembina Apel Pagi guru SMK Negeri 1 Hutaraja Tinggi pada kegiatan dwi minggu ini:

https://drive.google.com/file/d/11RFmoLwsW-7Z0br4j8tOXqxp1oIatMGT/view?usp=sharing

Proses penerapan Pembelajaran yang berpusat pada   pada murid sesuai dengan karakteristik lokal dalam kegiatan proses belajar mengajar selam dwi minggu ini.

https://drive.google.com/file/d/144HaQD2fM_3LQlpl9hkNJ3nAY_RHkFK9/view?usp=sharing

Melakukan pembinaan budi pekerti kepada siswa yang terlambat dan tidak menggunakan pakaian sekolah dengan rapi.

https://drive.google.com/file/d/18prgpZHxueB2exnrQqMccoPXFAdXcRJy/view?usp=sharing

Pada kegiatan apel pagi sebelum melaksanakan pengawas ujian USBN selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum saya menekankan kepada bapak/Ibu Pengawas agar memegang penuh Trilogi Pendidikan sesuai dengan pemikiran KHD.

https://drive.google.com/file/d/1QtX5Vg5380Q99HHbCydM1Getde7NxJME/view?usp=sharing


Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak.

Salam Guru Penggerak!

Guru Bergerak Indonesia Maju!